Mandiri, berdikari, merdeka. Ketiga kata tersebut selalu merujuk pada makna positif yang selalu dibanggakan semua orang. Tapi independensi yang diagungkan banyak orang itu seringkali tidak diimbangi dengan kesiapan mereka untuk berjuang sendirian. Hari ini saya belajar dari perjuangan seorang Lantip alias Wage yang berada dalam kisah Para Priyayi yang ditulis oleh Umar Kayyam. Sejak kecil ia tak tahu siapa ayahnya. Ia tumbuh sebagai anak penjual tempe yang begitu miskin. Namun nasibnya beruntung karena seorang priyayi yang menjabat menjadi seorang guru berkenan untuk merawat, membesarkan, serta menyekolahkannya ke pendidikan yang lebih tinggi. Namun keberuntungannya tersebut harus ia syukuri di balik pahitnya hidup sendiri karena saat ia beranjak remaja, ibunya pun turut berpulang. Hidup seorang Lantip begitu keras. Sama juga seperti Rasulullah. Beliau SAW sejak kecil juga telah menjadi yatim piatu. Bahkan amanahnya sebagai seorang utusan Tuhan bukanlah perkara yang main-main. ...
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan