Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Pernikahan dan Perjalanan Pemikiran Tak Berkesudahan (3)

Dengan mengantongi jawaban "iya" dari beliau-beliau, akhirnya saya sampaikan ke mas tersebut. Saya bilang terus terang kalau saya sudah ikut sebuah lingkaran pengajian. Itu artinya, yang hendak menikah dengan saya juga harus "meminta izin" pada guru ngaji saya, bahkan sebelum menghadap orang tua saya. Sehingga, saya utarakan terus terang, "Mas kalau memang mau serius sama aku, silakan ketemu beliau dulu. Kalau beliau kasih izin mas untuk berproses denganku, maka insya Allah aku siap. Kalau nggak, maka untuk selanjutnya hubungan kita hanya bisa diteruskan sebagai teman biasa," lugas, meski tetap menggunakan bahasa kiasan, aku mencoba untuk tidak berbelit. Ia merespon perkataan tersebut dengan nafas panjang. Terbaca betul gestur tubuhnya bahwa ia merasa cukup ribet untuk mendekati saya. Saat itu saya sudah berekspektasi bahwa ia akan menyerah. Dan lagi-lagi saya gagal dalam membuat terkaan. "Oke, insya Allah aku akan segera temui beliau."