Dalam jemu aku meramu setiap tamu termasuk kamu yang datang menginap, sekedar singgah, atau hanya lewat menyapa tidak kusangka, kubenci situasi semacam ini yang kuinginkan dalam setiap pertemuan adalah ketiadaan sebuah perpisahan lalu kusadar itu hanyalah omong kosong bumi yang berputar kelak pun akan berhenti berotasi kesulitan yang datang suatu saat juga kan pergi menghilang juga rasa ini yang tak terdefinisi hanya ingin untuk kusampaikan tapi membuang kata sama halnya memalukan Kau tahu, ada atau tidak adanya kamu aku baik-baik saja tapi kehadiranmu dalam benakku yang tak kusuka seperti candu lagak perawan yang merindu Klaten, 5 November 2015 dnms
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan