Well, postingan ini bukan resensi kayak novel "Heart Emergency" kemarin. Secara ya, Raditya Dika itu bukan penulis novel. Lebih tepatnya dia itu menulis buku yang based on true story of his life dengan sedikit sentuhan dramatisasi humor yang bisa menghibur pembacanya. Bukunya lebih tepat disebut kumpulan cerpen daripada novel. Di sini sebenarnya aku cuma mau menyampaikan pesan moral yang aku dapet menurut versiku sendiri setelah membaca buku terbarunya Raditya Dika ini. Ohya, sebelumnya makasih dulu ya buat Bagas Pambudi yang udah baik banget minjemin buku ini dan aku colong sampe Solo :p (ntar aku balikin insya Allah secepetnya king hihi). Dalam buku ini, Raditya Dika banyak mengemukakan tentang betapa beratnya "move on" dari masa lalu (sebut saja mantan pacar) yang ia analogikan dengan pindah rumah. Saat detik2 menjelang pindah rumah, seakan-akan tiap sudut rumah lama mengingatkan kita dengan segala memorinya. Sebelum pindah, kita seakan terlalu lama mem...
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan