Sepulangnya Hanung ke kotanya, Astrid jadi tambah sering melamun. Ia merasa keheranan dengan sikap agresif yang mulai dimunculkan oleh Hanung akhir-akhir ini. Bukan karena ia tak suka, tapi karena ia lebih merasa curiga. Tiba-tiba ponsel Astrid yang berdering pun memecahkan lamunannya. Ayahnya menelepon dan tanpa pikir panjang, ia pun segera mengangkat teleponnya. "Hallo... Assalamualaykum..." kata Astrid menyapa. "Waalaykumsalam. Lagi dimana dek?" "Ini baru nyampe kost, Yah. Ada apa?" "Kok jam segini baru nyampe kost? Rapat? Apa maen?" tanya Ayah dengan sedikit curiga. "Maen kok, Yah." jawab Astrid jujur. Ia memang terbiasa untuk terbuka pada orang tuanya daripada harus berbohong dan membuat khawatir lalu menimbulkan curiga yang berkepanjangan. "Ayah, Hanung tadi ke sini..." "Oh, maennya sama Hanung." "Sebentar, Yah... Ceritanya belum selesai" "Hehehe iya iya... Lanjutin. Ada apa kok...
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan