Langsung ke konten utama

(Un)Fairy Tale #21 - Ayah Mulai Beraksi

Sepulangnya Hanung ke kotanya, Astrid jadi tambah sering melamun. Ia merasa keheranan dengan sikap agresif yang mulai dimunculkan oleh Hanung akhir-akhir ini. Bukan karena ia tak suka, tapi karena ia lebih merasa curiga.

Tiba-tiba ponsel Astrid yang berdering pun memecahkan lamunannya. Ayahnya menelepon dan tanpa pikir panjang, ia pun segera mengangkat teleponnya.

"Hallo... Assalamualaykum..." kata Astrid menyapa.

"Waalaykumsalam. Lagi dimana dek?"

"Ini baru nyampe kost, Yah. Ada apa?"

"Kok jam segini baru nyampe kost? Rapat? Apa maen?" tanya Ayah dengan sedikit curiga.

"Maen kok, Yah." jawab Astrid jujur. Ia memang terbiasa untuk terbuka pada orang tuanya daripada harus berbohong dan membuat khawatir lalu menimbulkan curiga yang berkepanjangan. "Ayah, Hanung tadi ke sini..."

"Oh, maennya sama Hanung."

"Sebentar, Yah... Ceritanya belum selesai"

"Hehehe iya iya... Lanjutin. Ada apa kok tiba-tiba Hanung datang?"

"Iya makanya, Yah. Adek juga bingung. Mana bulan depan Hanung ngajak adek dateng ke wisudanya pula. Kan aneh, 2 tahun nggak ketemu tiba-tiba langsung minta adek dateng ke wisudanya. Di sana pasti ada orang tuanya juga kan."

Ayah pun mulai merasakan sesuatu dari gelagat Hanung yang diceritakan oleh Astrid. Bagaimana pun juga, ayah juga laki-laki yang pernah menaksir gadis. Ia mulai mencium aroma keseriusan yang ditangkap oleh naluri kelaki-lakiannya. Ia sadar, anak perempuan bungsunya kini sudah mulai memasuki usia dewasa.

"Sebelum dia ngajak kamu ke acara wisudanya, suruh dia temui ayah minggu depan."

"Eh, Yah. Ngapain? Jangan dimarahin. Kalo emang nggak dikasih izin juga adek nggak bakal berangkat kok. Jangan gitu ah, Yah." kata Astrid merajuk pada ayahnya. Kini Astrid sedikit menyesal telah terlalu jujur pada ayahnya.

"Ayah nggak mau marahin Hanung, nak. Sudah... bilang saja sama dia. Dia boleh ajak kamu ke acara wisudanya, tapi harus temui ayah dulu minggu depan. Jadi, minggu depan kamu juga pulang ya."

"Tapi, yah..."

"Udah nggak pake tapi-tapian."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang