Langsung ke konten utama

Resensi Novel "Heart Emergency"



Judul Buku : Heart Emergency
Penulis : Falla Adinda
Penerbit : Bukune

Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama.

Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang bersifat kontras dengan Falla, namun perbedaan itu membuat Falla merasa nyaman. Akankah Falla bisa jatuh cinta lagi dengan Yama? Mungkinkah Falla bisa menjalani LDR bersama Yama mengingat kesibukan Falla sebagai ko-ass dan kewajiban Yama yang harus melanjutkan kuliahnya di luar negeri?

Baca saja novelnya, karena gaya bahasanya ringan dan mudah dimengerti dan tidak jarang penulis menggunakan istilah-istilah yang biasa digunakan anak muda zaman sekarang seperti twitter, BBM, YM, galau, dll membuat pembaca seusia kita tidak mudah bosan untuk segera menghabiskan novel ini dengan segera. Alur ceritanya yang runtut membuat pembaca dijamin tidak akan pusing untuk memahami dan hanyut ke dalam cerita.

Hanya saja kekurangan dari novel ini adalah penulis terlalu sering menggunakan kalimat-kalimat berbahasa Inggris yang kadang-kadang kosa katanya tidak umum didengar oleh orang awam. Penulis pun juga tidak mencantumkan terjemahan dari kalimat-kalimat tersebut. Hal itulah yang mungkin akan agak mempersulit pembaca yang tidak begitu fasih berbahasa Inggris untuk memahami apa yang dimaksud oleh penulis.

So far, buku ini recommended banget kok buat temen-temen yang pengen mengisi waktu luang apalagi bagi temen-temen yang mungkin punya hubungan cinta dengan mahasiswa kedokteran atau ko-ass, bisa nih baca buku ini supaya tahu suka duka pasangan kalian dan bisa lebih memberi pengertian atas kesibukan mereka.

Last but not least, read this book and you won't regret it! :D
enjoy ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Miyago Pak Joko - Rekomendasi Pecinta Mie Ayam di Semarang

Kalau teman-teman termasuk mie ayam holic kayak saya, nih... saya minggu lalu baru saja jajan ke Mie Ayam Goreng alias Miyago di warung Pak Joko. Lokasinya di daerah Banyumanik. Jadi kalau kalian sering ke daerah Semarang atas, dan sliwar-sliwer mau ke arah tol dan lewat Jalan Durian, coba deh mampir ke sini. sumber: dokumentasi pribadi Tidak seperti mie ayam kebanyakan yang disajikan dengan kuah, mie ayam ini hadir tanpa kuah sama sekal. (Ya iyalah ya... namanya juga mie ayam goreng. hehehe). Eh, tapi di sini juga menyediakan mie ayam yang kuah kok. Cuma... ya... menurutku mie ayam kuahnya kurang begitu enak. Kayak kurang asin gitu, hambar, kalo orang Semarang bilang anyep. Jadi, kalau kalian mampir ke sini, saran saya sih pesan miyago-nya saja. Rasanya kayak gimana sih? Jadi, main taste  dari miyago ini lebih ke gurih. Tidak dominan manis kecap seperti bakmie jawa yang beredar tiap malam di depan rumah. Sama seperti makan mie instan, tapi lebih gurih. Saya pikir awalnya