"Sekarang pake jilbab gede terus, sist?" tanya salah seorang teman lama, yang mungkin juga menjadi pertanyaan teman-temanku kebanyakan (yang berani bertanya). "Hehehe, kenapa emang? Ada yang salah?" jawabku balik bertanya. "Kenapa gitu? Kok bisa gitu lho... Disuruh temen-temen barumu?" dan akhirnya aku kembali diberi pertanyaan. Aku sudah menduga bahwa mereka memiliki banyak praduga, dan berujung pada prasangka. Banyak yang mungkin penasaran dengan perubahan penampilanku. Yang nggak pernah mau pake celana jeans, yang makin rajin pake kaos kaki kalau keluar, yang jilbabnya dobel-dobel, yang bajunya harus nutup sampai bawah pinggul, dan lain sebagainya. Sebenarnya saya tidak ingin membahas perkara ini dengan ayat atau dalil. Maklum, saya mengaku bahwa saya belum bener , dan merasa belum pantes jadi tukang syi'ar yang fasih menyeru ayat-ayat-Nya. Tapi, di sini saya akan menjelaskan alasan-alasan sederhana (yang bisa saya sebut bodoh) mengapa saya ...
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan