Maish dengan permasalahan yang sama. Setelah merasakan keluhan manusia modern yang diwajibkan hidup konvensional saat KKN terkait kesulitan sinyal, kali ini saya menghadapi hal serupa dengan kemasan yang berbeda. Sebab hakikatnya saat itu saya berdiri di tanah yang serba modern dan canggih. Seratus delapan puluh derajad jika dibandingkan dengan kondisi lokasi saat KKN kemarin. Sebutlah ia dengan nama "Changi". Sebuah bandar udara yang terletak di negara kecil bernama Singapura. Konon katanya Changi merupakan bandar udara terbaik di Asia. Bagi traveler pemula, sekaligus seseorang yang baru saja keluar negeri pertama kali seperti saya, melihat Changi kemarin membuat saya ternganga. CGK seems nothing to be compared. -ENOUGH- Kali ini saya tidak ingin berpanjang lebar tentang kecanggihan dan sisi modern yang disuguhkan Changi kepada kami. Hanya saja, saat kami menginjakkan kaki di sana, saya mengamati perilaku mayoritas teman-teman saya yang sibuk mencari signal internet. B...
sudut pandang, gagasan, dan pikiran receh yang dibekukan dalam tulisan