Langsung ke konten utama

(Un)Fairy Tale #6 - Selalu Ada Ujian di Dalam Pujian

HP Astrid sore itu tiba-tiba berbunyi tanda ada SMS masuk. Ia melihat, ternyata dari Susi, temannya dari jurusan Ilmu Sejarah yang menjadi lawannya dalam kompetisi mahasiswa teladan di Fakultas.

"Astrid, selamat ya..." begitulah kira-kira pesan singkat dari Susi kepada Astrid sore itu. Ia menjadi bingung sendiri mengapa Susi bisa tiba-tiba mengirimi pesan singkat seperti itu padanya.

"Ha? Ada apa to, Sus?" balas Astrid polos.

"Kamu lolos mahasiswa teladan Fakultas, Astrid... Selamat ya :)"

"Heh?! Bercanda kamu."

"Enggak... Coba kamu liat status Facebook-nya Bu Sri"

Seketika itu juga Astrid langsung membuka laptopnya untuk mengecek kebenaran SMS dari Susi. Siapa yang menyangka, ternyata apa yang dikatakan Susi benar adanya. Astrid seperti tidak percaya pada apa yang ia lihat saat itu. Ia jelas senang dengan hal tersebut. Almarhumah Bundanya juga pasti bangga atas hal ini. Tapi...

Tiba-tiba SMS dari  Susi memecahkan lamunan Astrid saat itu, "Sekali lagi semangat, Astrid... Semoga sukses ya untuk maju ke Universitasnya. Semoga kamu bisa mengharumkan nama Fakultas kita di sana. Aamiin."

"Aamiin ya Allah. Kamu juga tetep semangat ya, Sus. Makasi banget doanya..."

Satu per satu ucapan selamat mulai berdatangan. Astrid bingung harus bersikap seperti apa. Lagi-lagi ia tidak bisa tidur karena hal ini. Baru saja ia merasakan kelegaan pasca galau akademiknya minggu lalu. Kini ada amanah baru yang menghampiri dirinya.

"Ya Allah, aku tahu Kau sedang mengujiku lewat keindahan dan pujian ini. Ampuni aku ya Rabb... Aku mohon... ampuni aku," Astrid menangis di sajadah pemberian Bundanya malam itu. Ia memohon ampun pada Yang Maha Pengampun. Ia merasa tak pantas mendapatkan amanah ini. Ia merasa bukan siapa-siapa, ia tidak punya kelebihan apa-apa untuk mengemban amanah sebagai Mahasiswa Teladan dan maju mewakili Fakultasnya di tingkat yang lebih tinggi.

"Bukan maksud hamba yang kufur akan nikmatmu, Ya Rabb... Insya Allah aku ridho dan bahagia atas ketetapan-Mu ini. Tapi aku mohon kuatkan aku. Aku lemah ya Rabb... Aku bukan apa-apa tanpa-Mu. Hanya sajadah ini yang bisa ku jadikan tempat bersujud dan menangis di hadapan-Mu. Sampaikan salam rinduku pada Bunda ya  Rabb... Semoga ia bangga memiliki anak seperti aku."

Ia pun memutuskan untuk kembali tidur. Di dalam tidurnya ia bermimpi bertemu Bundanya. Ia kembali menangis dan mengadu atas kegelisahan hatinya pada sang Bunda.

"Adek kalau ngelakuin apa-apa jangan dibiasain setengah-setengah. Bunda selalu berdoa buat adek dari sini. Berangkatlah... Allah selalui meridhoi setiap langkah hidupmu, Nak..."

Astrid pun terbangun. Ia seperti menyesal mengapa harus terbangun di mimpi indahnya itu. Saat ia tersadar bahwa sudah masuk waktu Subuh, ia pun bergegas mengambil wudhu dan kembali berderai air mata dalam sujud dan doa yang ia tujukan pada ibunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang