Langsung ke konten utama

(Un)Fairy Tale #8 - Piring Kedua Takkan Pernah Senikmat Piring Pertama

"Kenapa kamu nggak kasih salah satu dari mereka kesempatan kedua sih, nek?" tanya Ifa.

"Tolong sebutin paling enggak tiga alasan aja... yang mengharuskan aku ngasih kesempatan kedua buat mereka?" balas Astrid yang balik bertanya. Ifa berpikir lama. Ia tahu bahwa kekecewaan Astrid di masa lalu membuatnya menjadi lebih keras dengan keadaan. Ia sadar, sahabatnya ini memang ingin lebih selektif dalam memilih pasangan. Jadi pantas jika sekarang ia begitu tegas ketika Mas Igo dan Mas Dion mencoba untuk ingin kembali merebut hati Astrid.

"Aku tahu kamu kecewa, tapi apa kamu nggak mencoba buka hati lagi sih?" bujuk Ifa sekali lagi.

Mas Dion dan Mas Igo adalah beberapa laki-laki yang sempat mengisi hati Astrid dalam setahun terakhir ini. Ia sempat mencoba membuka hati dan tidak terlalu terpaku pada Hanung untuk kurun waktu yang lebih lama. Sehingga ia putuskan untuk memenuhi saran teman-temannya, yaitu berpacaran lagi.

Dion adalah laki-laki yang humoris, terlalu humoris dan jarang bisa serius. Ya maklum, cara berpikirnya masih teramat 'bocah' di usianya yang tidak lagi pantas disebut sebagai 'bocah'. Hingga ujung-ujungnya perasaan dan keseriusan Astrid lah yang sering dijadikan bahan bercandaan. Lain Dion, lain pula Igo. Igo adalah sosok yang lebih dewasa, sayangnya ia terlalu menuntut Astrid macam-macam.Tuntutannya kadang melebihi kapasitas menjadi seorang pacar. Namun saat Astrid sudah bersusah payah menuruti, Astrid hanya mendapati Igo masih asyik ber-SMS-an mesra  dengan perempuan lain. Nasib.

"Nek, please... How many times I did that? Aku udah nyoba dua kali dan gagal berkali-kali. Aku capek untuk jadi orang 'nrimo'. Dulu mereka kemana aja waktu aku bukan siapa-siapa? Dulu pikiran mereka kemana waktu aku masih mau nerima mereka apa adanya dan mencoba mempertahankan hubungan? Aku dari kecil udah dibiasain nggak ngoyo, nek. Kalo aku merasa dia pantas aku pertahanin, aku bakal pertahanin mati-matian. Kalo udah dipertahanin mati-matian tetep lepas, ya udah... besok-besok aku nggak akan merjuangin lagi. Berarti itu memang bukan hakku.  Simple, kan?" tukas Astrid dengan tegasnya.

Ifa paham kondisi. Ia tahu sahabatnya memang merindukan sosok seorang kekasih yang bisa memberi nyaman dalam hidupnya. Namun ia juga sadar sepertinya sahabatnya ini sudah tidak ingin lagi berkomitmen tanpa kepastian berlabel pacaran. Banyak hal yang sudah Astrid pertimbangkan dan sudah pula diutarakan pada Ifa beberapa waktu yang lalu. Ifa pun menyetujuinya. Namun ia merasa tak tega melihat sahabatnya sering harus "sendiri" ketika ia jauh dari keluarga dan tidak ada temannya yang tahu kondisi hatinya.

"Ya udah... terserah kamu aja. Aku tahu keputusanmu udah kamu pertimbangin mateng-mateng. Tapi please... masalah yang kemaren-kemaren jangan bikin kamu jadi trauma sama laki-laki."

"Iya insya Allah enggak kok. Aku masih menemukan banyak laki-laki yang baik dan hebat di sana. Makanya ini aku juga memperbaiki kualitas diri sambil sabar, nggak usah kesusu dan ngerasa kepepet untuk "geleman" menerima ajakan balikan dari mereka berdua. Kamu harus tahu, Fa... Ibarat saat makan, piring kedua rasanya tidak akan senikmat piring pertama saat kamu lapar-laparnya. Kalo kebanyakan, ujung-ujungnya pasti muntah,"

"Hehehehe..." balas Ifa yang hanya bisa tersenyum lalu memeluk sahabatnya itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, ...

Miyago Pak Joko - Rekomendasi Pecinta Mie Ayam di Semarang

Kalau teman-teman termasuk mie ayam holic kayak saya, nih... saya minggu lalu baru saja jajan ke Mie Ayam Goreng alias Miyago di warung Pak Joko. Lokasinya di daerah Banyumanik. Jadi kalau kalian sering ke daerah Semarang atas, dan sliwar-sliwer mau ke arah tol dan lewat Jalan Durian, coba deh mampir ke sini. sumber: dokumentasi pribadi Tidak seperti mie ayam kebanyakan yang disajikan dengan kuah, mie ayam ini hadir tanpa kuah sama sekal. (Ya iyalah ya... namanya juga mie ayam goreng. hehehe). Eh, tapi di sini juga menyediakan mie ayam yang kuah kok. Cuma... ya... menurutku mie ayam kuahnya kurang begitu enak. Kayak kurang asin gitu, hambar, kalo orang Semarang bilang anyep. Jadi, kalau kalian mampir ke sini, saran saya sih pesan miyago-nya saja. Rasanya kayak gimana sih? Jadi, main taste  dari miyago ini lebih ke gurih. Tidak dominan manis kecap seperti bakmie jawa yang beredar tiap malam di depan rumah. Sama seperti makan mie instan, tapi lebih gurih. Saya pikir awa...

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny...