Langsung ke konten utama

Perawatan Rambut Berhijab - Anti Kusut, Lepek, dan Rontok ala Muthia Sayekti

Rambut yang tertutup memang sering bikin jadi gampang lepek, kusut, dan yang pasti rontok. Alhamdulillah setahun belakangan, ketiga masalah itu sudah bisa kuatasi dengan baik. Penasaran gimana caranya? Yuk, kita bahas bareng di sini.



sumber: dok. pribadi Muthia Sayekti

Kalau aku berselancar di linimasa media sosial, sering aku jumpai teman-teman di sekitarku yang mengeluh dengan permasalahan rambut mereka, terutama bagi teman-teman muslimah yang berhijab. Masalah-masalah yang mereka hadapi paling banyak adalah kerontokan. Bahkan tidak sedikit yang rontoknya sudah kronis. Disisir sedikit langsung mbrodol, sampai ada yang cerita kalau rambut rontok mereka bisa bikin saluran pembuangan di kamar mandi mudah tersumbat. Makanya ada beberapa kawan yang jadi malas menyisir rambut, yang efeknya jadi gampang kusut. Hmm... kompleks ya.

Ada pula yang mengeluh kalau rambutnya sering lepek dan berminyak. Ya, kalau bagian ini aku sendiri tidak bisa menafiki sih... karena memang kita tinggal di negeri tropis yang matahari bisa bersinar sepanjang tahun. Apalagi beberapa hari terakhir, suhu udara bisa mencapai 36 derajad celcius. Wah, udah pasti gerah banget kan... dan tentu saja efeknya berimbas ke kondisi rambut yang ketutup sepanjang siang.

Nah, semua permasalahan rambut tadi udah aku alami beberapa tahun belakangan. Bahkan aku sudah di titik jengah dan pasrah untuk cari solusi harus ngapain untuk "nelateni" rambutku yang ketutup ini.

Tapi akhirnya titik kepasrahanku justru membawa ke arah yang baik. Tiba-tiba pertengahan tahun 2016 aku didorong oleh seseorang untuk memotong rambutku jadi cepak. Awalnya aku ragu, tapi akhirnya aku lakukan juga. Eh, ternyata itulah awal harapan baru dari rambutku yang lebih baik. 

Jadi, langsung saja ya... Ini beberapa poin penting yang aku lakukan dalam memperbaiki kondisi rambutku yang payah beberapa tahun silam.

1. Berani untuk Memutuskan Potong Rambut
Selidik punya selidik, banyak kawan-kawanku yang berhijab tapi terlalu sayang pada rambut panjangnya. Entah untuk kesenangan pribadi atau memang diminta pasangan mereka. Padahal tahu nggak sih?  Rambut yang terlalu panjang tanpa proses regenerasi bisa bikin kulit kepala terasa berat lhoh...

Kalau rambutmu sekarang sudah sampai melebihi pundak dan tidak pernah potong rambut lebih dari dua tahun, coba cek bagian kulit kepalamu. Pasti terlihat tipis kan? Nah, itulah sebab awal rambutmu mudah rontok. Sebab ujung kulit kepalamu terlalu berat menahan rambut yang terlalu panjang, dan tebal. Jadi ya... rapuh deh...

Untuk sekedar saran sih, beranikan diri untuk potong rambut. Kalau nggak berani langsung cepak, yaa potonglah 2-5cm untuk sekedar meringankan beban kulit kepalamu. Lakukan hal ini paling tidak enam bulan sekali. Kalau ini rutin kamu lakukan, aku berani jamin rambut rontokmu mulai tereduksi sedikit demi sedikit.

Jangan khawatir terlalu pendek, terus nanti kelihatan jelek, habis itu jadi nggak pede... Hmm... kan yang nonton juga kamu sendiri dan mahrommu. Kan mereka juga nggak mungkin bakalan mengolok-olok. Lagipula proses pemanjangannya juga nggak akan berlangsung lama kok. Jadi, jangan tunda untuk potong rambut ya.


2. Jangan malas untuk mengeringkan rambut seusai keramas sebelum ditutup hijab
Di sini aku tidak kemudian mewajibkan teman-teman semua untuk memiliki hair dryer. Sebab pakai kipas angin pun sebenarnya bisa. Tetapi yang jadi masalah adalah pemilihan waktu mandi yang seringnya mepet untuk berangkat beraktivitas. Akhirnya sering kan teman-teman di sini yang ngungkep rambut basahnya dengan hijab. Parahnya ada yang tega mengucirnya dalam keadaan basah. Huhu pengen nangis kadang aku kalau ngeliat kondisi semacam ini.

Padahal mengucir rambut dalam keadaan basah, kemudian ditutup hijab seharian ini bisa memperparah kondisi rontoknya rambut kita lho. Mulai sekarang dikurangi ya kebiasaan semacam ini. Kalau bisa distop.

"Lha nggak ada waktu buat ngeringin rambut, nih... Gimana dong?"

Hmm.. kalau situ bangun kesiangan dan waktunya mepet, mending nggak usah keramas sekalian deh saranku. Nanti sore saja saat selesai beraktivitas seharian. Itu jauh lebih baik daripada harus memaksakan mandi keramas tapi malah jadinya makin merusak kondisi rambut kita. 


3. Jangan pelit untuk memberi perawatan tambahan
Maksudku di sini, teman-teman tidak perlu pergi ke salon atau membeli produk perawatan rambut yang mahal sampai jual ginjal (kalau kata Suhay hehe). Tapi kalau memang mampu ya silakan. Cuma, kalau teman-teman di sini rajin browsing tentang bahan-bahan alami yang bisa dijadikan perawatan rambut, dan di rumah bahan-bahan itu mudah didapat, ya pakai itu saja. Tapi yang telaten ya...

Kalau aku sendiri memang rajin pakai lidah buaya sebelum keramas. Tetapi setelah pindah ke Jogja dan tempat tinggalnya nggak ada tanaman lidah buaya, akhirnya aku beralih ke Aloe Vera Soothing Gel-nya Nature Republic. Soalnya lidah buaya udah terkenal banget kan ya untuk mengatasi segala macem masalah rambut. Dari masalah rontok, rambut kering, kusut, tipis, dsb. Aku sendiri nggak tanggung-tanggung kalau pakai lidah buaya sebelum keramas. Dari ujung kulit kepala, juga batang rambutnya aku ratain. Eh... alhamdulillah lho... it really works on me. Barangkali jenis rambut kita sama, nggak ada salahnya lho kalian coba...

Terus yang di samping aloe vera itu apa sih? Itu produknya makarizo buat melembabkan rambutku yang sering kena hair dryer. Biar nggak kering aja sih. Dan setelah pakai itu, hmm... rasanya rambutku wangi dan alus banget. Asli, nggak boong.

Itu sekedar perawatan tambahan sih. Boleh di-skip kalau rambut kalian udah bawaan alus. Soalnya rambutku kalau nggak dikasih vitamin tambahan, bisa kayak singa atau sapu ijuk.

4. Atur metabolisme dengan gaya hidup sehat dan atur mood supaya tidak gampang stres
Ini memang terlihat musykil dan tips yang pasaran sih. Tapi mau gimana lagi, kesibukan dan tekanan pekerjaan belum lagi masalah personal sering sekali numpuk di kepala. Belum lagi kalau makanan yang dikonsumsi tidak sehat seperti kelebihan junk food, over spicy, minuman bersoda, dan seterusnya. Mau tidak mau efeknya juga pasti ke fisik, salah satunya rambut. 

Akhirnya aku dulu berusaha untuk merutinkan olah raga 3 kali seminggu. Dan setiap selesai olah raga, aku selalu mandi keramas. Sensasinya? Hmm... jangan ditanya lagi. Double deh segernya. 

Tapi kalau boleh saran, olahraga lalu mandi keramas ini jangan dilakukan sebelum beraktivitas (kuliah/ sekolah/ kerja) ya... Soalnya, sepengalamanku, habis olah raga dan mandi seger kayak begini pasti jadinya ngantuk dan butuh istirahat. Nah, secara medis ini memang wajar terjadi. Sebab setelah tidur, badan rasanya langsung enakeun.

Jadi, kalau habis olah raga, mandi, terus malah dipaksa kerja... pengalamanku sih malah jadi nggak fokus karena ngantuk itu tadi.

Selain itu, belajarlah untuk atur kondisi hati dan pikiran ya, gaes... Penting nggak penting sih ini. Tapi percaya deh, kondisi hati yang nggak baik cepat atau lambat akan membuat kondisi fisik juga nggak baik. Untuk bagian ini, kalian pasti lebih tau apa obat terbaik untuk diri kalian masing-masing. :)

Wah, bahasannya jadi melebar ya... Hehe... tapi itulah yang bisa aku tulis untuk berbagi pengalamanku terkait permasalahan rambut. Alhamdulillah, sejak 2017 silam, rambutku sudah sehat dan nggak pernah rontok, kusut, dan lepek lagi. 

Selamat mencoba ya, teman-teman... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang