Langsung ke konten utama

Pelajaran Hidup itu PERLU!

Siang kemarin aku pergi ke sekolah karna ada sebuah urusan tempat organisasiku dimana aku bersanggar. Pramuka, aku ada urusan dalam proker di dalamnya. aku harus ke sekolah tepat pukul 10.00, sementara motor satu-satunya di rumah, dipakai ayahku ke kantor. jelas saja aku panik bagaimana caranya aku bisa sampai ke sekolah tanpa harus menggunakan sepeda motor?

"Mam, aku pamit ya. mau ke sekolah, ada janji sama agen souvenir buat urusan proker pramuka," kira-kira begitu ucap pamitku pada Mama.

"Mau naik apa sayang? motornya kan dipake," jawabnya.

"Naik bus mam." ku lihat terpancar kekecewaan dari raut mukanya, seakan khawatir dan tidak merelakan anak gadisnya pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum yang notabene berbahaya jikalau bertemu dengan penumpang yang kurang ajar. "Aku nggak papa kok mam, tenang aja yah. pamit dulu. Assalamualaikum,"

Mama menjawab salamku sambil menghela nafas, seakan ada yang mengganjal di hatinya hendak untuk meneteskan air mata. Ku tahu apa penyebabnya, tak ingin saja ku buka perasaannya. Ingin biar aku juga merasa apa yang Mama rasakan :)

tepat pukul 09.15 aku keluar dari rumah menuju pemberhentian bus di dekat Rumah Sakit.

semuanya jalan sesuai rencana. Panas, capek, haus banget, secara aku lagi puasa. Tapi kalo ngebayangin wajah mama tadi pagi, aku jadi nggak ngerasain itu semua lagi. Yang ada, cuma perasaan, "Gini lho rasanya hidup prihatin! Ngerti kan sekarang?" seakan jadi pelajaran tersendiri buatku.

Nggak papa deh, asal aku bisa jadiin semuanya pelajaran berharga mungkin aku bisa bertindak lebih baik ke depannya. Semoga saja. Dan nantinya takkan ada lagi rasa sengsara mendalam yang nggak berujung dan cuma buat kita jadi males ngejalanin hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang