Langsung ke konten utama

I love Solo :) you can call it... Surakarta.

Bukan suatu penyesalan apalagi kesalahan menjadi mahasiswi perantauan di kota kecil ini. Solo, as you know that this town is "the spirit of java". Solo merupakan kota yang tidak sebesar Semarang, tapi asal kalian tahu... Solo lebih tertata daripada Semarang.

Dalam postingan ini aku tidak berniat menjatuhkan atau menjelek-jelekkan kota Semarang sendiri. Tapi di sini aku cuma mau berbagi pengalaman betapa enak jadi mahasiswa perantauan walaupun mungkin awalnya homesick, susah ngatur duit, jauh dari orang tua & keluarga, tapi di sisi lain we can explore much more things that you can't get from your hometown.

Eh, jadi ngelantur. well... Back to oppose, I'll tell you anything that Solo has but Semarang doesn't one by one.

First, Solo has such a City walk which we call it "Ngarsopuro". Ini adalah tempat nongkrong, yaah... gak cuma anak muda sih kadang aku liat bapak ibu kakek nenek jalan-jalan di tempat ini. You know what guys? This place will become a Night Market in every Saturday night. It will be so fun to go there to waste your weekend night. It seems like that guys :




begitulah kira-kira. Malam mingguan di sana kira-kira ya kayak di Jl. Pahlawan kalo di Semarang. Tapi ada Night Marketnya, kadang ada pentas seni juga, hmm... Semarang kapan ya punya beginian? Dulu sih di simpang 5 tiap weekend juga ada Pasar dadakan alias pasar tiban. Malah kesannya semrawut guys, jadi ya nggak salah juga sama Pemkot Semarang sekarang dtiadakan. Tambah sedihnya lagi, Semarang juga nggak punya city walk temen-temen. huhu. Dulu sih rencananya mau dibikin gitu deh di deket Stasiun Tawang. Tapi apaan? Sekarang juga mangkrak gitu doang.

Kedua nih ya, Pemkot Solo ini emang keren abis! Bapak Joko Widodo a.k.a Jokowi selaku walikota Surakarta ini membatasi perkembangan Mall di kota kecil ini. Ups... bukan karena bapaknya katrok guys, tapi ini semata-mata karena Pemkot Solo cuma ingin tetap mempertahankan the main characteristic of this town ladies and gentlemen. haha. As you know lah, the statement of "Spirit of Java" must be guarded into the real one. Kalo kalian ke Solo nih ya, kalian bakal liat pasar-pasar tradisional seperri Pasar Gede, Pasar Klewer, Pasar Klithikan Semanggi, dll itu lebih tertata, bersih, penjual yang ramah, sehingga nggak kalah ramai dikunjungi pembeli.

Gerbang alun-alun menuju Pasar Klewer

Pintu Utama Pasar Gede
Coba deh kalian bandingin dengan pasar di Semarang... nggak usah jauh-jauh deh. Pasar icon-nya Semarang alias Pasar Johar. Emm... no comment aja lah ya, gitu-gitu juga kota kelahiranku hahaha :D

Ketiga nih Ladies and Gentlemen, yang barusan santer-santernya kabar tentang mobil KIAT ESEMKA? yeah, mobil buatan anak negeri!!! Fresh from the oven which is made in Indonesia. Itu semua buatan anak SMK Negeri 2 Surakarta, dan hebatnya lagi Pak Jokowi menjadikan mobil itu menjadi mobil dinas Walikota dan wakil walikota. (Aku bener-bener salut sama pak walkot satu ini). Melek guys! Ini keren banget! yang bikin mobil bukan anak lulusan ITB, UI, atau lulusan universitas bergengsi dengan title yang aneh2. Tapi dari siswa SMK yang nggak jarang sering dipandang sebelah mata. Apa nggak hebat tuh mereka? SOLO gitu loh. ckckck #berdecakkagum





Keempat ya pemirsa semua. Solo barusan jadi tuan rumah tempat diselenggarakannya ASEAN PARA GAMES 2011, tepatnya pertengahan Desember kemarin. Pembukaannya aja nggak main-main. Pake acara karnaval segala, rame banget. dan yang pasti Marching Band (MB) Universitas Sebelas Maret juga perform lhoooh! #bangga :D
huaaa Semarang sing dadi ibukota provinsi kok ora sing dipilih dadi tuan rumah yaaa? #ironis

Kelima nih, punya tempat perbelanjaan grosir selain pasar tradisional seperti Pusat Grosir Solo (PGS) dan Beteng Trade Center. Semarang mana punya woy??? Grosir? Ke Johar sonoh... udah banjir, kotor, bau, penjualnya nyebelin-nyebelin lagi haha. #ups keceplosan :p

Ah... capek ah. Lagian baru 1 semester ini aku hidup di Solo. ntar kalo aku punya cerita baru aku kasih tau deh. Ohya, aku posting ini semata-mata bukan untuk ngrendahin Semarang di mata kalian semua, karena gimana pun juga that is my hometown guys. I love Semarang too. Aku cuma mau memotivasi kalian supaya setelah baca posting ini kalian bisa belajar banyak dari tempat lain dan jangan takut merantau. Siapa tau setelah kalian pulang ke kota asal, kalian bisa memberi perubahan lebih baik dari kota perantauan kalian.

Ohya, maaf juga ya kalo gambar-gambarnya cuma copy-an dari googling. Ya maap... bukan orang yang mampu untuk beli kamera digital sendiri apalagi pake SLR. Kalo pake HP nggak jelas coy. Kalo kalian penasaran, VISIT SOLO NOW!!! Don't hesitate! :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, ...

Miyago Pak Joko - Rekomendasi Pecinta Mie Ayam di Semarang

Kalau teman-teman termasuk mie ayam holic kayak saya, nih... saya minggu lalu baru saja jajan ke Mie Ayam Goreng alias Miyago di warung Pak Joko. Lokasinya di daerah Banyumanik. Jadi kalau kalian sering ke daerah Semarang atas, dan sliwar-sliwer mau ke arah tol dan lewat Jalan Durian, coba deh mampir ke sini. sumber: dokumentasi pribadi Tidak seperti mie ayam kebanyakan yang disajikan dengan kuah, mie ayam ini hadir tanpa kuah sama sekal. (Ya iyalah ya... namanya juga mie ayam goreng. hehehe). Eh, tapi di sini juga menyediakan mie ayam yang kuah kok. Cuma... ya... menurutku mie ayam kuahnya kurang begitu enak. Kayak kurang asin gitu, hambar, kalo orang Semarang bilang anyep. Jadi, kalau kalian mampir ke sini, saran saya sih pesan miyago-nya saja. Rasanya kayak gimana sih? Jadi, main taste  dari miyago ini lebih ke gurih. Tidak dominan manis kecap seperti bakmie jawa yang beredar tiap malam di depan rumah. Sama seperti makan mie instan, tapi lebih gurih. Saya pikir awa...

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny...