Langsung ke konten utama

advice of 'moving on' is a joke or a bully?


Move on. Kata yang sangat familiar nih ya akhir-akhir ini. Anyone knows about this recently. Istilah ini seakan-akan semakin hot aja, terutama bagi mereka soc-med holic. Udah kayak makanan sehari-hari, karena pasti di timeline kalian nggak mungkin ada tulisan tentang istilah ini setiap harinya.
Well, di sini aku mau sedikit jabarin tentang opiniku sama trend ‘move on’ ini. Kalo diartikan ke bahasa Indonesia, istilah ini artinya lanjut terus. Nah arti kata ‘lanjut terus’ ini akhir-akhir ini sering ditujukan kepada mereka yang kisah cintanya masih berjalan di tempat, alias masih stuck sama satu orang yang sama sejak sekian lama. Padahal orang yang dikasih cinta nggak ngerti deh masih punya perasaan yang sama apa nggak. What a pity! They always think like that.
Yah, orang-orang yang cintanya masih stuck alias mentok sama satu orang yang sama itulah yang akhir-akhir ini sering disebut sebagai kaum #gagalmoveon.  Mereka akhir-akhir ini seakan-akan jadi kaum tertindas kalo dilihat-lihat. Hampir tiap hari ya, sindiran demi sindiran, kritik demi kritik, tulisan demi tulisan, sangat sering ditujukan kepada mereka yang (maaf) gagal move on ini.
Ciri2 mereka yang gagal move on a dalah mereka yang mau nggak mau harus single agak lama karena :
1. setia sama mantannya yang (maaf) udah meninggal
2. masih kepengan menjaga hati
3. masih sayang sama orang di masa lalunya
4. kepengen hati-hati untuk nyari pasangan karena abis disakitin
Padahal kalo dipikir-pikir nih ya, kaum seperti mereka sebenernya udah ada dari jaman dulu banget. Tapi sekarang-sekarang aja karena istilah move on masih nge-trend ngegantiin trend mbak gahoel dengan 3B-nya, mereka yang aku sebutin di atas tadi menjadi semacam sasaran empuk nomer 2 untuk (maaf) dihujat habis-habisan di social media setelah para jomblo atau fakir asmara kalo raditya dika bilang.
 Tapi dulu orang-orang di sekitar mereka cenderung lebih memberi support seperti,"yang sabar ya... kalo emang jodoh nggak bakalan kemana kok :) kalo emang nggak jodoh, kamu pasti dapet yang lebih baik."
Nah kalo sekarang nih, mereka lebih cenderung mem-bully seperti,"he/ she isn't the one woy! move on dong." atau semacam ini,"belom move on ye? Kalah dong sama aurel?"
Ciyan ih... ya iya sih niatnya just kidding, just for laugh. but sometimes, it's so 'jleb' for them I think. Ya gampangnya gini deh. Mereka yang ada di posisi (maaf) gagal move on pun sebenernya juga nggak mau lho nasibnya kayak gitu. Untuk bisa bertahan menjadi happy single aja buat mereka kadang udah berat, masih ditambah dengan fenomena sosial kayak gitu. Tanpa kalian bilang kayak gitu juga mereka pasti kepengen kok kisah cintanya nggak stuck di satu orang tapi nggak bisa memiliki untuk sekian lama.
 yaa... just for awareness aja sih. Namanya waktu nih ya... bisa mengubah apa pun, kalo suatu saat kalian yang berada di posisi mereka yang (maaf) gagal move on ini, udah siap belom untuk ngadepin 'fenomena sosial' semacam ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang