Sharing time...
Ketika curhat/ berbagi/ sharing menjadi suatu pilihan bagi sebagian besar di antara mereka untuk menghadapi masalah, maka itu merupakan suatu hal yang lumrah.
For those people, especially for woman or may be... girls, including me, curhat merupakan hal yang paling sering dilakukan kalo lagi punya masalah yang cukup berat. Tapi, di sini aku punya sedikit pandangan yang beda dari tujuan sharing itu sendiri.
Saat masalah mulai nggak bisa diajak kompromi, mungkin kita mau nggak mau udah ngalir gitu aja untuk cerita ke orang-orang terdekat tentang masalah kita tersebut. Kita cerita ini itu, mengungkapkan semua yang udah jadi uneg-uneg, sampai nggak jarang air mata juga akhirnya ikut-ikutan "ngomong". Di saat itulah, mereka (orang terdekat) yang menjadi pendengar baik kita itu mulai mencoba memberi solusi ini itu, menasehati ini itu, dan bahkan menyalahkan ini itu. Nggak munafik lah ya, namanya masalah itu juga biasanya karena kesalahan kita sendiri.
Well, kalo posisi udah serba nggak enak gitu, kita yang ada malah tambah kalut. Kasarannya gini deh, kita udah punya masalah, lagi putus asa abis, eh malah disalah-salahin, dinasehatin ini itu, dalam hati kalian walaupun kecil pasti tetep juga ngomong,"ngelakuinnya nggak bakal segampang kalian nasehatin gue woy!!!" atau begini,"dipikir aku mau ya terjebak dalam situasi begini dan punya masalah kayak gini??? eh malah sekarang disalah-salahin!"
Ya ini nih. Daripada kalian salah kaprah sama temen-temen kalian, mending mindset kita sekarang agak diubah dikit :)
Jadi gini, kalian curhat itu kalo dulu tujuannya untuk mencari solusi permasalahan, sekarang harus diubah tujuannya. "Just for sharing" Jadi ya kamu cuma berbagi kalo kamu udah bener-bener nggak kuat sama beban masalahmu, it's necessary for you to share it. Jangan biarin kamu pikul semua itu sendirian. Biarkan kamu berbicara, dan biarkan sahabatmu mendengarkanmu. Dan setelah air mata yang pada akhirnya juga ikut berbicara, biarkan sahabatmu memberimu tisu, menyeka air matamu, dan memelukmu atau sekedar menepuk pundakmu,"you're strong girl" atau "sabar yah :) semua masalah pasti ada solusinya kok"
I'm sure that you will smile after that. Yah, walaupun masalahmu belum menemukan solusi, setidaknya kamu sudah sedikit lega dan tidak perlu bersusah payah untuk menjadi single fighter dan memendam semuanya sendirian. Karena pada dasarnya ya solusi dari masalah itu ya di tanganmu sendiri, bukan dari nasehat mereka. Allah nggak pernah salah ngatur kadar permasalahan ke setiap hamba-Nya kok. Percaya deh :)
Ketika curhat/ berbagi/ sharing menjadi suatu pilihan bagi sebagian besar di antara mereka untuk menghadapi masalah, maka itu merupakan suatu hal yang lumrah.
For those people, especially for woman or may be... girls, including me, curhat merupakan hal yang paling sering dilakukan kalo lagi punya masalah yang cukup berat. Tapi, di sini aku punya sedikit pandangan yang beda dari tujuan sharing itu sendiri.
Saat masalah mulai nggak bisa diajak kompromi, mungkin kita mau nggak mau udah ngalir gitu aja untuk cerita ke orang-orang terdekat tentang masalah kita tersebut. Kita cerita ini itu, mengungkapkan semua yang udah jadi uneg-uneg, sampai nggak jarang air mata juga akhirnya ikut-ikutan "ngomong". Di saat itulah, mereka (orang terdekat) yang menjadi pendengar baik kita itu mulai mencoba memberi solusi ini itu, menasehati ini itu, dan bahkan menyalahkan ini itu. Nggak munafik lah ya, namanya masalah itu juga biasanya karena kesalahan kita sendiri.
Well, kalo posisi udah serba nggak enak gitu, kita yang ada malah tambah kalut. Kasarannya gini deh, kita udah punya masalah, lagi putus asa abis, eh malah disalah-salahin, dinasehatin ini itu, dalam hati kalian walaupun kecil pasti tetep juga ngomong,"ngelakuinnya nggak bakal segampang kalian nasehatin gue woy!!!" atau begini,"dipikir aku mau ya terjebak dalam situasi begini dan punya masalah kayak gini??? eh malah sekarang disalah-salahin!"
Ya ini nih. Daripada kalian salah kaprah sama temen-temen kalian, mending mindset kita sekarang agak diubah dikit :)
Jadi gini, kalian curhat itu kalo dulu tujuannya untuk mencari solusi permasalahan, sekarang harus diubah tujuannya. "Just for sharing" Jadi ya kamu cuma berbagi kalo kamu udah bener-bener nggak kuat sama beban masalahmu, it's necessary for you to share it. Jangan biarin kamu pikul semua itu sendirian. Biarkan kamu berbicara, dan biarkan sahabatmu mendengarkanmu. Dan setelah air mata yang pada akhirnya juga ikut berbicara, biarkan sahabatmu memberimu tisu, menyeka air matamu, dan memelukmu atau sekedar menepuk pundakmu,"you're strong girl" atau "sabar yah :) semua masalah pasti ada solusinya kok"
I'm sure that you will smile after that. Yah, walaupun masalahmu belum menemukan solusi, setidaknya kamu sudah sedikit lega dan tidak perlu bersusah payah untuk menjadi single fighter dan memendam semuanya sendirian. Karena pada dasarnya ya solusi dari masalah itu ya di tanganmu sendiri, bukan dari nasehat mereka. Allah nggak pernah salah ngatur kadar permasalahan ke setiap hamba-Nya kok. Percaya deh :)
betul betul betul :p
BalasHapus