Langsung ke konten utama

Sharing is not solution, but it is important!

Sharing time...
Ketika curhat/ berbagi/ sharing menjadi suatu pilihan bagi sebagian besar di antara mereka untuk menghadapi masalah, maka itu merupakan suatu hal yang lumrah.

For those people, especially for woman or may be... girls, including me, curhat merupakan hal yang paling sering dilakukan kalo lagi punya masalah yang cukup berat. Tapi, di sini aku punya sedikit pandangan yang beda dari tujuan sharing itu sendiri.

Saat masalah mulai nggak bisa diajak kompromi, mungkin kita mau nggak mau udah ngalir gitu aja untuk cerita ke orang-orang terdekat tentang masalah kita tersebut. Kita cerita ini itu, mengungkapkan semua yang udah jadi uneg-uneg, sampai nggak jarang air mata juga akhirnya ikut-ikutan "ngomong". Di saat itulah, mereka (orang terdekat) yang menjadi pendengar baik kita itu mulai mencoba memberi solusi ini itu, menasehati ini itu, dan bahkan menyalahkan ini itu. Nggak munafik lah ya, namanya masalah itu juga biasanya karena kesalahan kita sendiri.

Well, kalo posisi udah serba nggak enak gitu, kita yang ada malah tambah kalut. Kasarannya gini deh, kita udah punya masalah, lagi putus asa abis, eh malah disalah-salahin, dinasehatin ini itu, dalam hati kalian walaupun kecil pasti tetep juga ngomong,"ngelakuinnya nggak bakal segampang kalian nasehatin gue woy!!!" atau begini,"dipikir aku mau ya terjebak dalam situasi begini dan punya masalah kayak gini??? eh malah sekarang disalah-salahin!"

Ya ini nih. Daripada kalian salah kaprah sama temen-temen kalian, mending mindset kita sekarang agak diubah dikit :)

Jadi gini, kalian curhat itu kalo dulu tujuannya untuk mencari solusi permasalahan, sekarang harus diubah tujuannya. "Just for sharing" Jadi ya kamu cuma berbagi kalo kamu udah bener-bener nggak kuat sama beban masalahmu, it's necessary for you to share it. Jangan biarin kamu pikul semua itu sendirian. Biarkan kamu berbicara, dan biarkan sahabatmu mendengarkanmu. Dan setelah air mata yang pada akhirnya juga ikut berbicara, biarkan sahabatmu memberimu tisu, menyeka air matamu, dan memelukmu atau sekedar menepuk pundakmu,"you're strong girl" atau "sabar yah :) semua masalah pasti ada solusinya kok"

I'm sure that you will smile after that. Yah, walaupun masalahmu belum menemukan solusi, setidaknya kamu sudah sedikit lega dan tidak perlu bersusah payah untuk menjadi single fighter dan memendam semuanya sendirian. Karena pada dasarnya ya solusi dari masalah itu ya di tanganmu sendiri, bukan dari nasehat mereka. Allah nggak pernah salah ngatur kadar permasalahan ke setiap hamba-Nya kok. Percaya deh :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang