Solo, 14 Juni 2013
Hari Jumat penuh berkah yang diawali dengan presentasi materi essay untuk sebuah lomba tingkat fakultas di kampus. Sebutlah lomba itu dengan nama OMASS yang merupakan akronim dari Olimpiade Mahasiswa Sastra Seni Rupa yang setiap tahunnya diselenggarakan di kampusku. Tahun lalu saya hanya mengikuti lomba Draft PKM, namun hanya berbuah sertifikat sebagai peserta. Namun alhamdulillah tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti dua lomba sekaligus yaitu essay dan PKM sekaligus bisa menjadi juara II di lomba essay.
Tulisan yang saya kirimkan sebenarnya masih jauh dari kata sempurna. Juri pun memberikan masukan bahwa EYD yang saya gunakan masih banyak yang perlu diperbaiki. Penggunaan kutipan dalam penulisan pun juga masih perlu direvisi. Selain itu, saya pribadi juga merasa bahwa ide yang saya sampaikan belum terlalu objektif dan bermanfaat bagi para pembaca. Sehingga, predikat juara II itu lebih dan kurangnya masih saya jadikan cambuk untuk lebih termotivasi dalam latihan menulis.
Malamnya, saya mendadak diajak oleh dua orang "senior" saya untuk mengikuti acara kunjungan ke kantor surat kabar harian Solopos. Rencana untuk pulang ke Semarang pun saya tunda untuk mengikuti kesempatan ini. Saya merasa bahwa melalu kesempatan ini harapan untuk bisa masuk ke lingkungan baru agar bisa mendapatkan teman-teman dan ilmu yang baru pun dimulai.
Sepulangnya dari sana, saya tiba-tiba langsung ingin merevisi ulang mind-set saya selama ini. Mendadak saya menjadi jijik dengan sudut pandang dan pencitraan terhadap saya yang dinilai terlalu realistis, pesimis, dan melankolis. Hal tersebut terimplementasi ke cara saya menulis, sehingga hasil tulisan saya cenderung kurang bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca.
Namun di sisi lain saya juga sadar bahwa tidak semua masukan dari mereka harus ditelan mentah-mentah. Apa yang sudah menjadi prinsip saya biarlah tetap apa adanya. Masukan mereka mungkin akan saya saring dan sebagian akan dijadikan polesan agar saya termotivasi untuk menulis lebih baik lagi.
Satu hari, di hari Jumat, yang penuh dengan kesenangan di dunia menulis terwujud hari ini. Semoga saya tidak cepat puas dengan pencapaian yang sudah ada dan lebih termotivasi untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi.
:D
Hari Jumat penuh berkah yang diawali dengan presentasi materi essay untuk sebuah lomba tingkat fakultas di kampus. Sebutlah lomba itu dengan nama OMASS yang merupakan akronim dari Olimpiade Mahasiswa Sastra Seni Rupa yang setiap tahunnya diselenggarakan di kampusku. Tahun lalu saya hanya mengikuti lomba Draft PKM, namun hanya berbuah sertifikat sebagai peserta. Namun alhamdulillah tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti dua lomba sekaligus yaitu essay dan PKM sekaligus bisa menjadi juara II di lomba essay.
Tulisan yang saya kirimkan sebenarnya masih jauh dari kata sempurna. Juri pun memberikan masukan bahwa EYD yang saya gunakan masih banyak yang perlu diperbaiki. Penggunaan kutipan dalam penulisan pun juga masih perlu direvisi. Selain itu, saya pribadi juga merasa bahwa ide yang saya sampaikan belum terlalu objektif dan bermanfaat bagi para pembaca. Sehingga, predikat juara II itu lebih dan kurangnya masih saya jadikan cambuk untuk lebih termotivasi dalam latihan menulis.
Malamnya, saya mendadak diajak oleh dua orang "senior" saya untuk mengikuti acara kunjungan ke kantor surat kabar harian Solopos. Rencana untuk pulang ke Semarang pun saya tunda untuk mengikuti kesempatan ini. Saya merasa bahwa melalu kesempatan ini harapan untuk bisa masuk ke lingkungan baru agar bisa mendapatkan teman-teman dan ilmu yang baru pun dimulai.
Sepulangnya dari sana, saya tiba-tiba langsung ingin merevisi ulang mind-set saya selama ini. Mendadak saya menjadi jijik dengan sudut pandang dan pencitraan terhadap saya yang dinilai terlalu realistis, pesimis, dan melankolis. Hal tersebut terimplementasi ke cara saya menulis, sehingga hasil tulisan saya cenderung kurang bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi pembaca.
Namun di sisi lain saya juga sadar bahwa tidak semua masukan dari mereka harus ditelan mentah-mentah. Apa yang sudah menjadi prinsip saya biarlah tetap apa adanya. Masukan mereka mungkin akan saya saring dan sebagian akan dijadikan polesan agar saya termotivasi untuk menulis lebih baik lagi.
Satu hari, di hari Jumat, yang penuh dengan kesenangan di dunia menulis terwujud hari ini. Semoga saya tidak cepat puas dengan pencapaian yang sudah ada dan lebih termotivasi untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi.
:D
Komentar
Posting Komentar