Langsung ke konten utama

(Un)Fairy Tale #10 - Cincin di Jari Manis Astrid

"Nek, temenin ke kamar mandi dong..." ajak Ifa selepas kuliah pagi itu. Karena Astrid sedang asyik sendiri dengan HP-nya, Ifa pun tak sabar dan akhirnya langsung menarik tangan Astrid begitu saja. Tiba-tiba Ifa merasa ada yang aneh pada genggamannya. Ia pun melihat ke tangannya, seketika ia berteriak pada Astrid dengan hebohnya.

"Aaaaa... Nek! Kok... kamu... udah... pake...? Aaaaa... Kamu udah? Aaaaaa kenapa nggak cerita-cerita sih?!! Sama siapa? Kamu mesti gitu deh, diem-diem udah nggak ketebak aja!"

"Apaan sih, Fa... Kamu tu ngomong apa?" respon Astrid datar dengan muka cueknya.

"Alah, nggak usah mangkir. Itu yang di jari manis kamu dari siapa? Meneng... meneng... meneng... jebule wes ditembung. Asem... aku kedhisikan,"

"Kepo." jawab Astrid datar dan menimbulkan tanya besar di benak Ifa. Karin yang menyusul dari belakang hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dua sahabatnya yang berisiknya minta ampun.

"Suaramu kedengeran sampe ruangan pojok koridor, Fa. Ada apaan sih?" tanya Karin keheranan.

"Itu... itu..." Ifa tidak bisa menjawab. Ia hanya menunjuk-nunjuk tangan Astrid yang masih saja asyik dengan HP-nya. Maklum, mobilitasnya yang mengharuskan Astrid membalas beberapa pesan yang tidak bisa ditunda membuat ia akhirnya autis sendiri. Ia tidak sadar bahwasanya ia sedang diamati oleh kedua sahabatnya tersebut.

Seketika setelah Karin melihat apa yang ditunjukkan oleh Ifa, ia juga menjadi tak kalah heboh. Hanya saja, suara Karin lebih garang. "Wah ini... ini... Edan bocah iki, wes nganggo cincin gek yo ora omong-omong." Saking gemasnya si Karin, ia pun memukul pantat Astrid dengan buku metodologi pinjaman perpustakaan yang lumayan tebal.

Merasa kaget dan cukup sakit saat dipukul, Astrid pun hanya merespon santai, "Auw! Ini pada ngapain sih kok pada heboh sendiri,"

"Kui cincin dike'i sopo lho? Kok nggak cerita-cerita sih kamu. Katanya nggak mau pacaran, eh kok tau-tau udah tunangan aja," desak Ifa.

"Kasih tahu nggak ya... Emm..." goda Astrid.

"HEH JAHAT! Kasih tau lah!" desak Karin. Astrid yang sadar bahwa teman-temannya penasaran pun semakin menggoda dengan pura-pura acuh.

*
Astrid pun menjelaskan darimana cincin itu berasal dan mengapa ia memakainya. Ifa dan Karin pun hanya berdecak dan mengangguk pelan.

"OOOOO..." kata mereka serempak.

"Makanya, jangan heboh sendiri dulu. Akan ada saatnya aku cerita kok. Nggak perlu kesusu tahu," jelas Astrid pada kedua sahabatnya itu.

"Habisnya aku kan penasaran, nek! Apalagi kamu kan emang kebiasaan, apa-apa sering nggak cerita tiba-tiba udah ngasih kejutan aja." tukas Ifa.

"Tapi jangan di jari manis lah... Apa nggak malah gimana gitu?" saran Karin

"Aku udah mantep kok. Insya Allah dengan cara begini mereka-mereka yang nggak terlalu serius bisa mulai nggak terlalu banyak berharap lagi sama aku." jawab Astrid.

"Lha kalo kamu pake di jari manis, orang-orang yang mungkin ada niatan bener-bener serius sama kamu malah mundur ngeliatin jari manismu udah bercincin kayak gitu. Malah ngadohke jodoh lho" begitu penjelasan Karin.

"Insya Allah enggak kok... Firasatku kok ngomong kalo... sing diwedeni bakal ngadoh, saiki malah lagi nyedak. Allahualam." jawab Astrid sambil menerawang jauh.

Ifa dan Karin hanya saling bertatap muka dan tidak tahu apa maksud dari ucapan Astrid barusan. Mereka pun tidak ingin ambil pusing. Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Info Harga Sewa Gedung Pernikahan (Venue for Wedding Package) di Semarang

Halo, semuanya... Lokasi Alam Indah Resto - dok. pribadi Jumat ini rasanya saya agak buntu ingin menulis apa. Akhirnya saya membuka sebuah forum pertanyaan di IG Story untuk mencari inspirasi, kira-kira tema apa yang menarik untuk saya ulas di blog pekan ini. Beberapa merekomendasikan untuk menulis hal-hal yang sifatnya personal. Ada juga yang menyarankan saya untuk menulis beberapa tema terkait masalah psikologi (mungkin karena dua buku yang saya tulis isu sentralnya psikologi populer ya hehe). Tapi, akhirnya hati saya kok malah condong menulis ini... Hehehe... Sekalian sharing  saja sih. Saya memang sedang mempersiapkan pernikahan. Pun, untuk urusan perkuliahan, saya kebetulan juga concern  untuk meneliti dunia industri pernikahan. Jadi, ya sekali tepuk bolehlah 3-4 urusan bisa diselesaikan. Mohon doanya ya semoga semuanya lancar dan segala sesuatunya dipermudah. Semoga juga nggak ada yang julid doain yang jelek-jelek.. hihi ups... *istighfar* Jadi di sini, saya akan

Konsep Suguhan Pernikahan dan Segala Resikonya

Beberapa hari yang lalu, saya merasa tersentil dengan komik singkat karya mas Dody YW yang diunggah melalui fanspage FB-nya " Goresan Dody ". Jujur, saya merasa tersentil sekaligus baper. Memang apa sih isi komiknya? Nih, berikut media komiknya saya lampirkan: Adab Makan sambil Duduk credits: FP Goresan Dody Sebagai individu yang sejak lahir di Semarang sampai lulus SMA, saya memang lebih familiar dengan konsep pernikahan yang menyuguhkan hidangan secara prasmanan. Para tamu disetting untuk antre makanan dan setelah dapat harus berdiri sambil berdesak-desakan untuk makan. Apakah tidak ada kursi? Biasanya ada, tapi jumlahnya hanya 1/10 dari jumlah undangan yang hadir. Berbeda dengan konsep pernikahan yang ada di Solo Raya (Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen), pernikahan dengan cara piring terbang masih mudah untuk ditemui. Meskipun beberapa ada yang sudah beralih dengan menggunakan konsep prasmanan, tetapi piring terbang masih jadi andalan. Pola menuny

Resensi Novel "Heart Emergency"

Judul Buku : Heart Emergency Penulis : Falla Adinda Penerbit : Bukune Sesuai sub judul dari novel ini yang bertuliskan "pahit manis cinta dokter muda" dan berbasis "Personal Literature", novel ini mengisahkan seorang Falla yang saat itu masih menjadi ko-ass di sebuah Rumah Sakit yang letaknya jauh dari tempat tinggalnya, memaksa ia untuk menjalani Long Distance Relationship dengan pacarnya saat itu yang bernama Reza tapi biasa dijuluki dengan sebutan Bul. Falla dan Reza telah menjalin hubungan selama 5 tahun. Namun seiring berjalannya waktu, kesibukan dan beban Falla sebagai ko-ass membuat Reza tidak bisa menerima keluh kesah dari kekasihnya tersebut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan kisah cinta mereka yang telah berjalan selama 5 tahun. Sejak saat itu pula Falla menjadi malas dan tidak percaya bahwa Long Distance Relationship itu dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Falla akhirnya luluh saat bertemu Yama. Laki-laki yang