Dia pernah berkata kalau bunga itu diibaratkan sebagai perempuan. Akar merupakan bagian dari tumbuhan yang dianggap sebagai tonggak utama. Yang biasanya menguatkan. Jadi ya kira-kira begitu. Bunga berakar merupakan medium saya untuk menulis ketika saya mulai lemah menghadapi kisah kasih kesah kehidupan. Saya merasa harus menjadi sosok perempuan yang kuat. Sehingga ketika saya merasa lelah dan lemah, maka saya menulis, untuk menguatkan.
Seiring berjalannya waktu, saya mulai dikenal dengan nama Muthia Sayekti. Ini nama asli saya, bukan sekedar nama pena. Meskipun ada nama lengkap saya yang lebih panjang, tapi Muthia Sayekti lebih familiar bagi orang banyak. Perlahan... Saya mulai malu menyebut nama bunga berakar lagi. Entah kenapa. Nampak terlalu flowery... Sedangkan kelakuan saya aslinya nggak patut kalo memakai nama itu. Hahaha lebay ya?
Jadilah, saya ganti nama blog ini dengan nama saya sendiri.
Selain untuk membuat jejak digital tentang diri sendiri, saya juga ingin belajar lebih apa adanya. Realistis dengan diri saya seutuhnya meskipun di dunia maya.
Saya sebenarnya tidak berniat untuk melakukan personal branding atau apapun itu melalui pengubahan nama blog ini. Tapi saya berniat agar orang-orang yang ingin membaca tulisan remeh temeh saya di blog ya tidak kesulitan mencari. Alasan praktis saja sih sebenarnya.
Intinya, dengan menggunakan nama asli saya, saya lebih percaya diri tanpa berusaha menjadi bunga atau bunga yang berakar. Saya tidak lagi bercita-cita untuk jadi perempuan kuat yang cantik jelita seperti bunga. Saya hanya ingin jadi manusia biasa saja. Seutuhnya manusia, yang kadang gembira karena hal-hal sederhana, sedih karena tidak bisa mewujudkan cita-cita, kecewa karena harapan tidak sesuai kenyataan, dan seterusnya.
Saya lebih ringan menulis dengan nama Muthia Sayekti sebagaimana adanya saya. Yang sesekali rapuh, gagal, dan mengecewakan tapi masih diberi kesempatan hidup untuk mengalami banyak hal lagi.
Ya, kurang lebih begitu ya.
Hehe.
P.S. Maaf baru gabung di BPN Ramadhan di hari ketiga. Mencoba merapel, semoga istiqomah.
Komentar
Posting Komentar